hello everyone!! berbicara tentang lobi,negosiasi dan presentasi pasti ga asing lagi kan di telinga kita?wahh ternyata ada tehnik khusus lho biar lobi,negosiasi dan presentasi kamu berjalan lancar!!
Lobbying
Aktivitas lobbying merupakan kegiatan yang sah dan merupakan bagian penting dalam proses demokrasi. Pelaku lobbying dapat membantu organisasi atau individu di dalamnya untuk mengomunikasikan maksud dan tujuan kepada pihak yang dilobi. Istilah lobbying lebih sering digunakan dalam dunia perpolitikan karena identik dengan tawar menawar kekuasaan atau syarat dan ketentuan tertentu.
Secara umum, lobi berarti aktivitas yang dilakukan oleh pelobi untuk mempengaruhi pihak lain agar pihak tersebut mempunyai kepentingan dan pendapat yang sama dengan kita. Menurut Brittania Encyclopedia, lobbying didefinisikan sebagai semua macam percobaan oleh individu atau kelompok kepentingan tertentu untuk mempengaruhi keputusan tertentu, dalam hal ini keputusan dalam politik.
Maka dari itu, kegunaan lobi biasanya untuk meminta sesuatu hal atau meminta pihak berwenang untuk memikirkan atau mempertimbangkan satu hal yang dianggap pihak pelobi penting dan harus dilakukan. Sedangkan, pihak kedua yang dilobi belum tentu menganggap hal tersebut perlu untuk dilakukan.
Menurut Advanced English & ndash;
Indonesia Dictionary, Lobby atau Lobbying berarti: Orang atau kelompok yang
mencari muka untuk mempengaruhi anggota Parlemen. Sedangkan Lobbyist berarti:
Orang yang mencoba mempengaruhi pembuat undang-undang;. Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia. Melobi ialah melakukan pendekatan secara tidak resmi,
sedangkan pelobian adalah bentuk partisipasi politik yang mencakup usaha
individu atau kelompok untuk menghubungi para pejabat pemerintah atau pimpinan
politik dengan tujuan mempengaruhi keputusan atau masalah yang dapat
menguntungkan sejumlah orang.
Dalam tulisan ini istilah lobby
atau Lobbying di Indonesia-kan menjadi Lobi, sedangkan istilah lobbyist di
Indonesia-kan menjadi Pelobi, yaitu orang yang melakukan Lobi. Definisi Lobi
dapat disusun sebagai Suatu upaya pendekatan yang dilakukan oleh satu pihak
yang memiliki kepentingan tertentu untuk memperoleh dukungan dari pihak lain
yang dianggap memiliki pengaruh atau wewenang dalam upaya pencapaian tujuan
yang ingin dicapai
Negosiasi
Dalam arti paling sederhananya, negosiasi adalah sebuah proses diskusi antara dua atau lebih peserta yang mencoba untuk mencari jalan keluar terhadap masalah yang tengah mereka jalani. Proses ini bisa terjadi dalam tataran antar individu ataupun antar kelompok. Negosiasi pun terkadang dibutuhkan karena setiap peserta memiliki kepentingannya masing-masing dan tidak selalu sama.
Penting untuk mengetahui apa yang sebenarnya dibutuhkan dalam bernegosiasi. Kunci dari negosiasi adalah kamu harus mendapatkan apa yang kamu butuhkan, meskipun bukan dengan jalan yang kamu inginkan. Jangan paksakan apa yang kamu inginkan dengan jalan yang sudah kamu rencanakan. Cobalah untuk menyesuaikan nilai-nilai dengan pihak lain dan cari jalan baru yang mempunyai tujuan yang menghasilkan keuntungan bagimu.
Negosiasi memiliki dua arti,
yaitu:
1) Proses tawar menawar dengan
jalan berunding untuk memberi atau menerima guna mencapai kesepakatan antara
satu pihak (kelompok atau organisasi) dan pihak (kelompok atau organisasi) yang
lain;
2) Penyelesaian sengketa secara
damai melalui perundingan antara pihak-pihak yang bersangkutan. Secara ringkas
dapat dirumuskan, bahwa Negosiasi adalah suatu proses perundingan antara para
pihak yang berselisih atau berbeda pendapat tentang sesuatu permasalahan.
Negosiasi sebagai suatu Fungsi dan Sarana
Istilah Negosiasi sebenarnya
berawal dari dunia diplomasi yaitu dunia yang digeluti oleh para diplomat
(Dubes, Duta, Kuasa Usaha, Konsul, dan lainlain) dalam melakukan kegiatan
sesuai kepentingan negaranya di negara mana mereka bertugas.
Jadi, negosiasi adalah merupakan
salah satu fungsi utama dari para Diplomat. Oleh karena itu, dalam pergaulan
internasional hampir setiap negara menempatkan diplomat-diplomatnya di
negara-negara sahabat. Meskipun istilah dan praktik negosiasi berawal dari dunia
diplomasi, namun dewasa ini sudah menjadi sarana pada berbagai aspek kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, baik dalam dimensi eksternal maupun
dimensi domestik.
Kata kunci Negosiasi; persetujuan
yang dapat diterima oleh para pihak”. Kata kunci ini berlaku bagi segala macam
Negosiasi, seperti:
a. Negosiasi diplomatik
b. Negosiasi perdagangan
internasional (bilateral maupun multilateral)
c. Negosiasi global (seperti
negosiasi sengketa utara – selatan)
d. Negosiasi antara buruh dan majikan
e. Negosiasi antara penjual dan
pembeli
f. Negosiasi antara dua korporasi
yang ingin melakukan merger atau aliansi strategik.
g. Negosiasi pembentukan joint
venture
h. Negosiasi mengenai investasi
langsung (direct investment)
i. Negosiasi pilkada
j. Negosiasi pemenangan tender,
dan sebagainya.
Modal Negosiasi a. Menurut
sejumlah ilmuwan Sosial, yaitu: French dan Roven, Baldridge dan Kanter dalam
Mufid A. Busyairi, (1997). Ada beberapa sumber kekuatan dalam melakukan
Negosiasi, yaitu:
Presentasi
1) otoritas,
2) informasi dan keahlian,
3) kontrol terhadap penghargaan,
4) kekuatan memaksa dengan
kekerasan,
5) aliansi dan jaringan,
6) akses terhadap dan kontrol
kepada agenda,
7) mengendalikan tujuan dan
simbol-simbol, dan
8) kekuatan personal.
Di samping delapan modal tersebut
di atas, sebelum menetapkan aktor/pelobi/perunding, tempat dan waktu
perundingan, pendekatan dan target. Keberhasilan Lobi adalah merupakan modal
yang tidak kalah pentingnya. Strategi, teknik dan taktik Negosiasi yang telah
dirancang dengan baik dengan memenuhi prinsip-prinsip bernegosiasi adalah juga
merupakan modal yang dapat menentukan keberhasilan Negosiator dalam
bernegosiasi, termasuk di dalamnya kemampuan berkomunikasi.
Strategi yang dimaksud adalah:
1) Negosiator harus tahu persis
target (objective) yang ingin dicapai.
2) Negosiator harus memiliki
wewenang untuk melakukan negosiasi.
3) Negosiator harus mendalami
masalah-masalah yang dirundingkan dengan baik.
4) Negosiator harus mengenali
mitra rundingnya dengan baik.
5) Negosiator harus memahami
hal-hal yang prinsip dan bukan prinsip.
Model negosiasi
Model Pendekatan Negosiasi
Belajar dari banyak kasus Negosiasi yang pernah terjadi menunjukkan adanya dua
model pendekatan negosiasi, yaitu:
a. Model Pendekatan Kooperatif
Model pendekatan ini disebut juga
model Pemecahan Masalah Bersama atau Model Menang-menang;. Menurut Schoonmaker
(1989) yang dikutip Mufid A. Busyairi (1997), Negosiasi Menang-menang layak
dilakukan jika masalah yang dinegosiasikan menyangkut kepentingan bersama dan
antar pihak yang bernegosiasi terdapat hubungan saling percata mempercayai.
Oleh karena itu, tindakan yang
disarankan oleh Thorn (dalam Mufid A. Busri, 1997) yang perlu dilakukan dalam
negosiasi menang-menang adalah:
1) memastikan bahwa pihak lain
memilih model menang-menang (bukan mau menang sendiri),
2) mengenali masalah yang
dihadapi (tidak membahas pemecahan sebelum mengenal masalah), 3) menangani
masalah yang berpotensi mempunyai pemecahan yang menghasilkan menang-menang.
4) saling membagi informasi,
5) memberi tanda-tanda positif
kepada pihak lain seperti memberi hadiah-hadiah,
6) menghindari sikap bertahan dan
memberikan persetujuan jika iklimnya sesuai,
7) menghindari sedapat mungkin
pendekatan legalistik.
Negosiasi menang-menang adalah
merupakan model negosiasi yang lebih besar peluang keberhasilannya bila
dibanding dengan negosiasi menang-kalah (lihat peristiwa Aceh!). Kemenangan
yang diperoleh adalah kemenangan bersama, karena pemecahan yang dihasilkan
mengacu kepada fokus interes bersama bukan berdasar pada posisi masing-masing
pihak.
b. Model Pendekatan Kompetitif
Model ini sering juga disebut
dengan istilah model pendekatan menang-kalah”. Menurut Thorn yang dikutip oleh
Mufid A. Busyairi (1997), untuk memenangkan negosiasi model menang-kalah agar
menempuh 4 (empat) langkah:
1) menjelaskan komitmen kita
secara tegas tentang apa yang kita inginkan.
2) menunjukkan akibat-akibat yang
akan terjadi jika keinginan tersebut tidak tercapai.
3) menghadang lawan untuk
mencapai keinginannya.
4) Menunjukkan jalan keluar yang
bisa menyelamatkan muka lawan dengan menawarkan konsesi penghibur.
Model menang-kalah ini tidak
selalu dalam bentuk kekerasan seperti menggunakan ancaman, teror, pembunuhan
sampai dengan perang dan/atau kekerasan lainnya. Model menang-kalah apabila
telah menjadi pilihan menandakan adanya sikap bahwa pihak lawan tidak bisa
diajak berkawan (kawan bermasyarakat, bernegara dan berpolitik) tetapi telah
menempatkan lawan negosiasi sebagai musuh atau sebagai pihak yang dikuasai.
Cara negosiasi dengan kekesaran dapat dicermati dalam film;Goodfather; karya
Puzo. Dengan menggenggam sepucuk senapan yang sudah dikokang dengan menodongkan
arah kepala, sang aktor berkata akan saya berikan tawaran yang tidak bisa anda
tolak. Anda tandatangani atau otak Anda akan berceceran di atas kontrak ini.
Memang negosiasi model menang-kalah tidak efisien dan sering tidak menghasilkan
apa-apa karena tidak mampu menggunakan peluang yang ada untuk keuntungan
bersama.
Presentasi adalah suatu kegiatan berbicara di hadapan banyak hadirin atau salah satu bentuk komunikasi. Presentasi merupakan kegiatan pengajuan suatu topik, pendapat atau informasi kepada orang lain.
Tujuan
dari presentasi bermacam-macam, misalnya untuk membujuk (biasanya
dibawakan oleh wiraniaga), untuk memberi informasi (biasanya oleh
seorang pakar), atau untuk meyakinkan (biasanya dibawakan oleh seseorang
yang ingin membantah pendapat tertentu).
Agar
bisa pandai berpresentasi, orang sering kali belajar pada para pakar
presentasi. Juga, ada banyak pembicara terkenal yang sering kali diamati
oleh orang-orang yang ingin pandai berbicara di hadapan umum. Para
pembicara terkenal di Indonesia antara lain James Gwee, KH Abdullah
Gymnastiar, Tung Desem Waringin, Andrie Wongso, Gede Prama, dan masih
banyak lagi.
Keahlian
berbicara di hadapan hadirin merupakan hal yang sangat penting bagi
siapa pun yang ingin maju. Banyak presiden, manajer, wiraniaga, dan
pengajar yang menjadi sukses dan terkenal lewat keahlian berpresentasi
Secara umum Tujuan Presentasi adalah
§ Edukasi atau pendidikan
§ Memberikan Informasi
§ Persuasi atau mempengaruhi
Jenis-jenis Presentasi adalah
1. Oral:Presentasi dengan berbicara
2. Visual:Presentasi dengan menggunakan tampilan
3.Teksual:Presentasi dengan menggunakan teks,selebaran
Yang harus diperhatikan dalam presentasi yaitu
a. Background harus sesuai atau kontras dengan tulisan
b. Dapat menambahkan sesuatu yang menarik, misalnya dengan cara menambah animasi, gambar lucu, suara atau audio terkadang
dalam berpresentasi, kita sering mengalami nervous atau grogi.
Penyebabnya adalah takut lepas kendali,takut akan ketidakpastian,tak ada
rencana cadangan,peserta tidak antusias dan yang
harus dihindari dalam presentasi adalah gelisah,gemetar,tak berada
dalam pusat pandangan audience,mengeluarkan bunyi yang tidak perlu Pr
1)Pesentase yang dapat kita mengerti 10% bila kita baca
2)Presentase yang dapat kita mengerti 20% bila kita dengar
3)Presentase yang dapat kita mengerti 30% bila kita lihat
4) Presentase yang dapat kita mengerti 50% bila kita dengar dan lihat
5)Presentase yang dapat kita mengerti 70% bila kita ucapkan
6) Presentase yang dapat kita mengerti 90% bila kita lakukan
TEKNIK PRESENTASI
Presentasi,
adalah hal yang biasa dan pasti semua orang alami khususnya yang
orang-orang berkarier atau pernah menempuh pendidikan baik tingkat SMP,
SMA atau perguruan tinggi.
Hal
klasik yang pasti dialami oleh tukang presentasi adalah bagaimana
caranya hal yang dipresentasikan itu bener-bener dilihat, dimengerti dan
dipahami oleh orang yang kita hadapi. Seperti pengertian presentasi itu
sendiri kan gimana caranya kita menerangkan apa maksud kita dengan cara
lisan dan penambahan media visual (peraga, slide proyektor, dsb) kalo
ada.
Nah, yang akan saya bahas disini adalah presentasi yang menggunakan media visual, khususnya dengan powerpoint.
Selain
atas ide dan permintaan dari senior dan teman-teman saya agar memuat
artikel gimana cara buat presentasi yang asik, Seperti masalah klasik
tadi juga, terkadang terjadi hal-hal seperti penguji, dosen ataupun bos
kita menghadapi presentasi kita dengan tampang ogah-ogahan,
memperhatikan sambil liat-liat/baca-baca modul yang kita bagikan, sambil
bicara dengan temannya mengomentari presentasi kita.
Maksud
hati sih kepengen bapaknya memperhatikan terus, padahal ada slide-slide
yang kita jadikan andalan pada presentasi kita, eh, malah ga
diperhatikan. Ga’ asik kan…hehe
Nah,
itulah… gimana cara kita supaya pandangan para penguji/dosen/bos kita
itu ga’ berpaling dari presentasi yang kita sajikan, akan saya bahas
disini.
1. Sajikan Hal Penting atau Hal-hal yang Menarik saja.
Dengan
kata lain, tidak mesti dalam setiap presentasi kita harus menampilkan
semua hal yang kita sajikan. Bayangkan saja, kalo misalnya
makalah/proposalnya 100lembar, kalo semua dipresentasikan bisa makan
waktu 1 jam-an. Waktu ideal presentasi adalah 10-15 menit. Lebih dari
itu, para audience bisa jadi mudah bosan dan tak fokus lagi. Sajikan
saja hal-hal yang menarik dan penting dari bahasan kita. Hal-hal seperti
pengertian umum (yang kira2 semua audience juga dah pada ngerti) ga
perlu ditampilkan ato malah dijelaskan panjang lebar, paling tidak cukup
point nya aja.
2. memperbanyak
Point-Point dan gambar dari pada tulisan sepanjang dan sejauh mata
memandang. Tanpa mempertimbangkan Isinya, slide Mana yang lebih baik
menurut mu?
Dua contoh slide diatas adalah Slide A yang berisikan
seluruh pengertian (penyaji tinggal membaca saja), dan Slide B yang
berisikan tentang Poin-poin (Penyaji harus memberikan penjelasan).
Hal
ini yang paling banyak dilakukan oleh para tukang presentasi (tapi
jangan samakan dengan slide guru ngasih penjelasan lho, beda itu).
Sebenarnya tidak salah sih, menampilkan penjelasan panjang lebar di slide, apalagi pake font 12 trus sampe 15 baris, dari 10 audience, paling pol juga Cuma 1-2 orang yang baca, males.
Memberikan
tulisan pada slide, secara tidak langsung memaksa audience untuk
membaca. Karena itu, sajikanlah tulisan yang penting saja.
contohnya :
Tampilan
B jelas lebih menarik dari pada Slide A yang memaksa Audience membaca
isi slide tersebut. Apabila Slide B diberikan penjelasan yang sangat
jelas dan menarik, pasti penilaian presentasi dan pemahaman Audience
akan lebih baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar