Jumat, 29 Maret 2019

Marketing Public Relation & MICE





Marketing?? Public Relation ?? MICE? wahh ternyata mereka berkaitan erat lhooo...
MPR ternyata sangat dibutuhkan bagi suatu perusahaan untuk membangun serta menjual citra dan produk yang baik...yuk bahas lebih dalam tentang MPR & apa itu MICE sampai ke bagian bagian nya.
Marketing Public Relations (MPR) sebagai suatu proses perencanaan, pelaksanaan dan pengevaluasian program-program yang memungkinkan terjadinya pembelian dan pemuasan konsumen (nasabah) melalui komunikasi yang baik mengenai impresi dari perusahaan dan produk-produknya sesuai dengan kebutuhan, keinginan, perhatian dan kesan dari konsumen. Keberadaan MPR di perusahaan dianggap efektif, halini dikarenakan :
1. MPR dianggap mampu dalam membangun brand awareness ( kesadaran akan merek) dan brand knowledge (pengetahuan akan merek).
2. MPR dianggap potensial untuk membangun efektivitas pada area ”increasing category usage” dan “icreasing brand sales”.
3. Dengan adanya MPR dalam beberapa hal dianggap lebih hemat biaya bila dibandingkan dengan perusahaan memasukkan produknya melalui iklan. Lebih cost-effective dari biaya media yang semakin meningkat.

Menurut Thomas L Harris muncul dan berkembangnya MPR saat ini bisa dilihat dari fenomena yang ada yaitu :
  1. Public relations has become a big and profitable business (Public Relations sudah menjadi sesuatu yang besar dan bisnis yang menguntungkan.)
  2. MPR is the largest and fastest growing segment of a fast growing industry. (MPR adalah bagian pertumbuhan yang paling besar dan paling cepat dalam suatu pertumbuhan industri yang paling cepat pula.)
  3. Companies have recognized the growing importance of marketing public relations with bigger budget and fatter paychecks.( Perusahaan telah mengakui semakin meningkatnya arti penting MPR, maka besarnya anggaran dan cek gaji yang lebih besar pula.)
  4. Public relations is getting increasing interest in the marketing and business media.( Public Relations mulai menambah minat di media pemasaran dan perusahaan.)
  5. The academic community is showing greater interest in public relations. (Himpunan akademis menaruh perhatian yang lebih baik terhadap Public Relations)
Definisi MPR
Menurut Thomas L Harris MPR merupakan : Proses perencanaan, pelaksanaan dan pengevaluasian program–program yang merangsang pembelian dan kepuasan konsumen melalui komunikasi mengenai informasi yang dapat dipercaya dan melalui kesankesan yang menghubungkan perusahaan dan produknya sesuai dengan kebutuhan, keinginan, perhatian dan kepentingan para konsumen.
Arti penting MPR:
MPR dianggap efektif pada banyak area antara lain:
  1. MPR dapat efektif dalam membangun brand awareness dan brand knowledge.
  2. MPR potensial untuk membangun efektivitas pada area “increasing category usage” (menambah kategori penggunaan) dan “increasing brand sale (meningkatkan penjualan merk)”.
  3. Untuk meningkatkan hasil yang ingin dicapai perlu adanya perpaduan antara periklanan dengan MPR.
  4. MPR semakin penting sebab utamanya dengan semakin canggihnya teknologi media elektronik :
    1. PR lebih cost effective ditengah biaya media yang tinggi
    2. Dapat melengkapai iklan secara komplementer
    3. Dapat diapaki sebagai kegiatan yang dapat terpercaya serta dapat menembus situasi yang relatif sulit/terbatas
FAKTOR PENDORONG, MANFAAT DAN PERAN MPR
Faktor-Faktor Pendorong MPR
Sesuai dengan perkembangan kegiatan pemasaran yang adayang semakin komplek dengan dirasakan semakin sulitnya upaya perencanaan pemasaran berkaitan dengan adanya consumer indifference (ketidakpedulian konsumen), resistance (perlawanan), dan clutter (kekacauan).
Maka pelaku pemasaran harus mampu mengembangkan pesan-pesan yang bersifat meningkatkan kredibilitas yang ada serta dampak positif bagi konsumen.
Adapun pendorong meningkatnya peran MPR yang utama adalah :
  1. Pecahnya pasar yang bersifat massal
  2. Peledakan informasi dan teknologi
  3. Peningkatan persaingan
  4. Jaringan periklanan semakin kurang kuat
  5. Dampak dari VCR (video camera recorder).
  6. Biaya iklan semakin meningkat
  7. Pergeseran biaya promosi
  8. Ketahanan iklan berkurang
  9. Ketahanan efektivitas TV
  10. MPR dalam Marketing mix
  11. Biro periklanan membutuhkan PR
  12. Peluang media yang berkembang
  13. Kemungkinan-kemungkinan yang lebih luas
Sedangkan faktor yang masih dirasakan menghambat adalah :
  1. Relatif sulit untuk dapat dilakukan penilaian/Evaluasi.
  2. Relatif belum dipahami sepenuhnya manfaat dari MPR oleh manajemen serta belum sepenuhnya dukungan dapat diarapkan dari manajemen.
Manfaat MPR:
  1. Membangun posisi perusahaan sebagai pemimpin pasar
  2. Membangun kepercayaan dan keyakinan konsumen
  3. Membangun kembali, meluncurkan kembali dan reposisi dari produk-produk yang sudah jenuh.
  4. Membangun komunikasi dari kelebihan-kelebihan manfaat dari produk-produk yang sudah lama.
  5. Dapat mengikut sertakan karyawan dan masyarakat untuk lebih mengenal produk.
  6. Membangun pasar baru dan pasar yang lemah
  7. Membangun dan memantapkan perhatian atas suatu kategori produk.
  8. Mengembangkan daya jangkau iklan
  9. Mengatasi resistensi (perlawanan) dari konsumen terhadap iklan
  10. Membantu mengatasi kesulitan yang berkaitan dengan masalah keuangan yang ada kaitannya dengan pemasaran.
  11. Membangun berita yang positif sebelum kegiatan kegiatan periklanan diadakan.
  12. Membuat iklan lebih berharga pesan-pesannya.
  13. Memberikan suplementasi terhadap kegiatan iklan dengan mengkomunikasikan manfaat produk.
  14. Menyampaikan cerita mengenai produk dalam bentuk yang lebih mendalam.
  15. Menambah eksposur dari produk-produk yang tidak dapat diiklankan kepada konsumen
  16. Dapat mempengaruhi opinion leader
  17. Dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kampanye salles promotion.
  18. Dapat dipakai mengidentifikasikan perusahaan dan produk dengan perbedaan etnik yang ada.
  19. Dapat dipakai dalam meningkatkan brand awareness melalui sponsorship.
  20. Dapat memberikan interpretasi yang tepat terhadap dampak dari issue yang bersifat emerging di pasar.
  21. Dapat mengkomunikasikan keputusan pemasaran sesuai dengan perhatian publik.
  22. Dapat membantu mengatasi masalah produk yang sedang dalam resiko.
  23. Dapat menggairahkan bantuan dari pengecer.
Peranan MPR
Menurut Daniel J. Edelman terdapat beberapa situasi dimana MPR dapat berperan banyak.
Situasi itu antara lain :
  • Adanya suatu konsep baru dari produk yang mempunyai nilai berita.
  • Perusahaan tidak mempunyai biaya untuk beriklan.
  • Tidak dapat menggunakan media tv disebabkan berbagai peraturan.
  • Bila dibutuhkan suatu gebrakan untuk produk yang sudah ada di pasar.
  • Bila iklan kurang berhasil dalam menciptakan pengenalan produk.
  • Bila produk sukar untuk dapat diterangkan kekuatannya.
“MPR program to day are targeted to well defined market segment are strategically planned to reach their market (Program MPR pada hari yang diarahkan secara baik untuk menegaskan segmen pasar secara strategis yang telah direncanakan untuk menjangkau pasar mereka .”
Robert Laoterborn berkaitan dengan pernyataan diatas sesuai dengan peranan MPR, terjadi pergeseran pilar dasar MPR dari bauran pemasaran ke arah Customer mix
(bauran konsumen) sebagai upaya memberikan pelayanan prima, antara lain sebagai berikut
  1. Customer Value/customer needs and wants (nila pelanggan)
  2. Cost to Customer (biaya untuk pelanggan)
  3. Convenient for the customer (ketepatan untuk pelanggan)
  4. Cummunication (komunikasi) (Rosady Ruslan)
Peranan MPR dalam mencapai objektif pemasaran perusahaan dapat tercapai melalui strategi marketing PR yaitu sebagi berikut :
  1. Melibatkan konsumen dalam pelaksanaan rancangan program kerjanya.
  2. Cepat tanggap terhadap informasi dan pelayanan yang memang dibutuhkan konsumennya.
  3. Proaktif dalam partisipasinya terhadap program yang diselenggarakan oleh pihak lembaga pemerintah dan berkaitan erat dengan kepentingan masyarakat luas.
Target dan tujuan yang hendak dicapai dalam strategi marketing PR harus sejalan dengan bagian pemasaran dan tujuan pemasaran.



Tujuh cara yang penting untuk menjadi tolak ukur dalam kegiatan Marketing Public Relations menurut Philip Kotler dan Kevin Lane Keller (Kotler and Keller, 2006 :p.553)

1. Publications (Publikasi)
Companies rely extensively on published materials to reach and influence their target markets. These include annual reports, brochures, articles, company newsletter and magazines, and audiovisual materials.
Perusahaan mempercayakan perluasan produk berdasarkan dari publikasi materi untuk mempengaruhi dan menarik pembeli yang dituju. Yang termasuk di dalamnya membuat laporan tahunan, brosur, artikel, koran perusahaan, majalah dan materi audiovisual.
2. Identity Media
Companies need a visual identity that the public immediately recognizes. The visual identity is carried by company logos, stationery, brochures, sign, business forms, business cards, buildings, uniforms, and dress code.
Perusahaan perlu membuat identitas yang bisa dikenal oleh masayarakat dengan mudah. Misalnya: logo perusahaan, alat-alat tulis, brosur, tanda, formulir perusahaan, kartu nama, bangunan, seragam dan peraturan pakaian.
3. Events
Companies can draw attention to new products or other company activities by arranging special events like news conferences, seminars, outings, trade show, exhibits, contests and competitions, and anniversaries that will reach the target publics.
Perusahaan bisa menarik perhatian mengenai produk baru ataupun kegiatan perusahaan dengan cara mengadakan acara khusus seperti wawancara, seminar, pameran, kompetisi, kontes dan ulang tahun dari barang itu supaya dapat menjangkau masyarakat luas.
4. News (Berita)
One of the major tasks of PR professionals is to find or create favorable news about the company, its products, and its people, and to get the media to accept press releases and attend press conferences.
Salah satu dari tugas utamanya Public Relations adalah untuk membuat ataupun menemukan acara yang sesuai dengan perusahaan, produknya, orang-orangnya atau pegawainya, dan membuat media tertarik untuk memuat berita press release dan hadir dalam press conference (konferensi pers).
5. Speeches (Pidato)
Increasingly, company executives must field questions from the media or give talks at trade associations or sales meetings, and these appearances can build the company’s image.
Semakin tinggi kebutuhan perusahaan untuk dapat menjawab setiap keperluan masyarakat dengan menjawab pertanyaan dari media atau memberikan pengarahan di asosiasi penjualan dan di meeting yang bertujuan untuk membicarakan soal penjualan dapat membangun citra perusahaan.
6. Public-Service Activities (Berperan serta dalam aktivitas sosial)
Companies can build goodwill by contributing money and time to good causes.
Perusahaan bisa membangun image yang positif dengan cara menyumbang uang atau waktu dalam hal-hal yang positif.
7. Sponsorship (pensponsoran)
Companies can promote their brands and corporate name by sponsoring sports and cultural events and highly regarded causes.
Perusahaan bisa memasarkan barang mereka dengan mensponsori acara olah raga atau acara kebudayaan yang bermanfaat bagi kelangsungan perusahaannya.

yah itu tadi sedikit kilasan tentang Marketing PR dan sekarang kita lanjut ke MICE yaa...

MICE adalah istilah yang mungkin sangat jarang terdengar bagi orang awam. Namun, bagi seorang pebisnis, istilah ini sudah tidak asing. MICE merupakan kependekan dari Meeting (pertemuan), Incentive (bonus), Convention (pertemuan), Exhibition (pameran). Dari kepanjangan ini saja, mungkin Anda sudah menduga tujuan dari dibentuknya MICE ini. Ya, tujuan utamanya adalah meningkatkan pelayanan kepada konsumen dalam bidang jasa. Berikut ini penjelasan lengkap mengenai MICE.
 

# Pengertian MICE
MICE merupakan perpaduan antara perjalanan wisata dengan rangkaian kegiatan bisnis yang dilakukan oleh sekelompok pebisnis. Kegiatan ini dilakukan dalam rangka mendapatkan konsep baru tentang pelayanan kepada konsumen serta pemecahan masalah yang sering mereka alami dalam perjalanan usaha. Dengan kegiatan ini, diharapkan semua anggota MICE dapat melayani konsumen lebih baik lagi yang pada akhirnya dapat meningkatkan pendapatan.
# Bentuk-Bentuk MICE
Ada empat bentuk utama dari kegiatan MICE ini, yaitu meeting, incentive, conference, dan exhibition.
  1. Meeting
Meeting adalah suatu pertemuan yang diadakan sekelompok orang untuk mengembangkan usaha yang sedang digeluti. Pembahasan yang dilakukan biasanya seputar peningkatan sumber daya manusia, jalinan kerja sama, pengembangan profesionalisme, hubungan dengan masyarakat, dan peningkatan publikasi.
  1. Incentive
Insentif yang berupa perjalanan wisata ini diberikan perusahaan kepada karyawan atau mitra kerja sebagai hadiah atas prestasi mereka dalam meningkatkan kinerja. Dengan mengunjungi beberapa tempat wisata, diharapkan mereka dapat berpikir jernih dalam memecahkan permasalahan yang timbul saat menjalankan usaha.
  1. Conference
Conference merupakan pertemuan yang diselenggarakan sesuai dengan adat dan kebiasaan yang sudah disepakati bersama.
  1. Exhibition
Exhibition merupakan pameran yang diselenggarakan untuk mempublikasikan produk industri yang dihasilkan. Kegiatan ini termasuk dalam wisata konvensi yang diatur dalam Surat Keputusan Menparpostel RI No. KM 108 tahun 1991. Biasanya kegiatan ini diselenggarakan di ruang pameran hotel atau ruang pertemuan.
# Hal-Hal yang Diperhatikan saat Penyelenggaraan MICE
Saat akan diadakan MICE, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain:
  1. Penetapan Lokasi MICE
  2. Pihak perencana mutlak menentukan lokasi dan tempat pertemuan.
  3. Pertimbangan tempat dilihat dari geografis, yaitu jauh dari tempat peserta.
  4. Pertimbangan tempat dilihat dari kondisi di sekitar lokasi.
  5. Fasilitas MICE
Semua fasilitas sangat tergantung dari lingkup pertemuan itu sendiri, seperti:
  1. jenis dan lama pertemuan;
  2. banyaknya peserta;
  3. banyaknya ruangan yang digunakan;
  4. banyak equipment yang dibutuhkan;
  5. macam akomodasi untuk peserta;
  6. bentuk posisi tempat duduk.
  7. Layanan Transportasi
Ada beberapa pengaturan transportasi yang diperlukan, yaitu:
  1. transportasi dari tempat kerja menuju lokasi;
  2. penggunaan transportasi shuttle service di bandara;
  3. penggunaan transportasi VIP;
  4. penggunaan transportasi lokal untuk berkeliling;
  5. menyediakan staff di dalam transportasi.
  6. Layanan Makanan dan Minuman
Selama kegiatan berlangsung, pihak penyelenggara menjamin segala kebutuhan makan dan minum seluruh peserta. Dalam hal ini, penentuan ruang service, ruang makan, dan pengaturan makanan dalam ruangan harus dilakukan agar semakin memperlancar jalannya kegiatan. Begitu juga dengan kebersihan dan jenis makanan serta minuman yang disediakan.
  1. Layanan Akomodasi
Beberapa akomodasi yang perlu dipersiapkan antara lain:
  1. penginapan untuk peserta (jumlah dan tipe kamar maupun tempat tidur);
  2. kamar gratis untuk panitia (jumlah dan tipe kamar) serta fasilitas yang harus dibayar;
  3. kamar khusus untuk tamu (jumlah dan harganya);
  4. kamar sesuai permintaan peserta.
itulah sedikit tulisan yang insya allah bermanfaat ya!!





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

How i finish my call for paper ( Metode Penelitian Kualitatif )

  welcome back !!! Its been a longtime not see u on the blog hihi, hope y’ll keep healthy during this pandemic! Diblog kali ini aku akan b...