sama seperti blog kemarin,blog hari ini saya masih akan berbagi ilmu seputar Public Relation yakni Manajemen Public Relation. yuk belajar lagi jangan pernah merasa puas untuk belajar ya..
Pengertian
Manajemen PR
Dalam pelaksanaan pekerjaannya seorang
praktisi/humas akan menggunakan konsep-konsep manajemen untuk mempermudah
pelaksanaan tugas-tugasnya. Bahwa proses humas (tahapan fact finding, planning,
communicating, evaluation) sepenuhnya mengacu pada pendekatan
manajerial. Untuk keperluan pembahasan manajemen hubungan masyarakat, maka
sementara manajemen itu dapat dirumuskan sebagai suatu proses dari kelompok
orang-orang yang secara koordinatif, memimpin kegiatan-kegiatan tertentu untuk
mencapai tujuan-tujuan bersama.
Manajemen PR dapat
dikatakan sebagai penerapan fungsi-fungsi manajemen (perencanaan,
pengorganisasian, penstaffan, pemimpinan dan evaluasi) dalam kegiatan-kegiatan
humas. Manajemen humas berarti melakukan penelitian, perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi terhadap berbagai kegiatan komunikasi yang disponsori
oleh organisasi. Betuk kegiatan komunikasi bisa berupa kegiatan kecil sampai
pada kegiatan yang sangat komplek seperti konferensi pers dengan menggunakan satelit.
Manajemen humas bisa mencakup :
·
Manajemen terhadap seluruh kegiatan kehumasan yang dilakukan oleh organisasi
·
Manajemen terhadap kegiatan-kegiatan kehumasan yang lebih spesifik atau yang
berupa satuan-satuan kegiatan kehumasan.
Dalam proses tersebut kita jumpai
teknik-teknik dan koordinasi tertentu yang dipergunakan oleh kelompok
orang-orang yang disebut manajer di dalam mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan
itu sendiri. Proses ini pun mencakup fungsi-fungsi dasar dengan pendekatan
analistik seperti perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pengawasan dalam
melaksanakan manajemen (POAC, Planning, Organizing, Actuating, Controlling).
Fungsi petugas
PR atau PR Officer (PRO) pun berkembang seiring kemajuan dunia usaha.
Ada 4 fungsi utama yang dituntut dari petugas PR, yaitu sebagai:
1.
Communicator
Sebagai juru bicara organisasi, PR berkomunikasi secara
intensif melalui media dan kelompok masyarakat. Hampir semua teknik komunikasi
antar pesona (interpersonal communication) dipergunakan, komunikasi
lisan, komunikasi tatap muka sebagai mediator maupun persuader.
2.
Relationship
Relationship yang tidak harmonis beresiko
menimbulkan ketidakpuasan publik yang pada akhirnya mengancam kelangsungan
bisnis perusahaan.
3.
Management backup
Menunjang kegiatan departemen lain dalam perusahaan
seperti bagian pemasaran, operasional, teknik, keuangan, personalia demi
terciptanya tujuan bersama.
4.
Good image maker
Menciptakan citra perusahaan dan publisitas positif.
Dalam dua dekade terakhir, publik mencermati nama – nama pejabat PR yang kerap
muncul sebagai nara sumber perusahaan atau organisasi yang diwakilinya.
Dari pernyataan tersebut manajemen public
relations dipahami sebagai bentuk pengelolaan public relations
dengan menerapkan fungsi-fungsi manajemen yaitu dengan menjalankan penelitian,
perencanaan dan evaluasi terhadap program yang dijalankan. Keterangannya
sebagai berikut:
1.
Penelitian
Pada dasarnya, penelitian merupakan cara yang digunakan
untuk memperoleh informasi dari publik baik internal maupun eksternal untuk
memahami masalah yang dihadapi dengan akurat dan metode ilmiah.
2.
Perencanaan dan pemrograman
Perencanaan dan pemograman merupakan segala informasi
atau data masukan atau input yang diperoleh berkaitan dengan hal atau
permasalahan yang dihadapi ke dalam bentuk rencana tindakan untuk pemecahannya.
Perencanaan Public Relations merupakan suatu proses berkesinambungan dan
selalu memerlukan peninjauan agar tindakan yang diambil sesuai dengan aturan
yang ditetapkan. Sejumlah prinsip yang harus diperhatikan dalam perencanaan
program antara lain: sifat, waktu dan lingkungan. Perencanaan juga harus
memperhatikan situasi di dalam maupun di luar organisasi, serta pihak-pihak
yang terlibat dalam perencanaan tersebut.
3.
Pelaksanaan program
Pelaksanaan program merupakan tahap
dimana rencana program yang telah ditetapkan dilaksanakan atau
diimplementasikan ke dalam suatu bentuk program aksi sebagai langkah nyata
pemecahan masalah PR yang dihadapi. Pelaksanaan Program ini dapat berupa
program tindakan maupun program komunikasi yang kesemuanya merupakan cara atau
proses untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
4.
Evaluasi
Merupakan suatu tahapan yang
dilaksanakan untuk menentukan atau memperlihatkan nilai suatu program termasuk
pengelolaan maupun hasil atau dampak pelaksanaannya. Melalui evaluasi, PR akan
mengetahui faktor-faktor yang menjadi kegagalan ataupun keberhasilan suatu
program, sehingga dapat ditentukan langkah-langkah selanjutnya yang seharusnya
dilakukan. Pada dasarnya tujuan sentral PR adalah untuk menunjang manajemen
yang berupaya mencapai tujuan organisasi atau perusahaan. Meskipun tujuan
setiap organisasi berbeda tergantung dari sifat organisasi tersebut, tetapi
dalam kegiatan humas terdapat kesamaan yakni membina hubungan yang harmonis
antara organisasi dengan publik dalam membentuk citra positif. Hubungan yang
baik atau harmonis dalam PR mengandung arti luas, yakni sikap yang menyenangkan
(favorable), itikad baik (goodwill), toleransi (tolerance),
saling pengertian (mutual understanding), saling mempercayai (mutual
confidence), saling menghargai (mutual appreciation), dan citra baik
(good image). Penampilan dan sikap seorang PR dalam mencapai tujuan
organisasi dengan cara menciptakan kesan yang baik akhirnya dapat melekat dan
mempengaruhi citra dari perusahaan yang diwakilinya.
see you on next blog!
see you on next blog!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar